Minggu, 13 Desember 2009

pola pengembangan Reading Habbit( studi kasus pp.gontor)

I. Judul Penelitian
Pola Pengembangan Reading Habbit di KMI (Studi Kasus Di KMI Gontor)
II. Latar Belakang Masalah
Membaca adalah awal perintah Allah kepada Rasulullah Muhammad sebagaimana tertera dalam Al Qur’an surat Al Alaq
membaca tidak akan meresap kedalam jiwa bila dilakukan hanya sekali. Maka untuk menguatkan ingatan dan meresap alam jiwa maka perlu dilakukan secara berulang ulang dan bila telah dilakukan secara berulang ulang maka akan mudah mengingatnya dan disinilah betapa pentingnya membaca.dan tentu beralasan apa yang dilakukan oleh malaikat jibril bukan karna nabi bodoh,melainkan agar apa yang di ajarkan itu benar benar di resapi dan di hayati.karena yang akan di baca bukan hanya tulisan tulisan,melainkan segala apa yang ada di muka bumi ini
Di pondok modern gontor, budaya membaca bisa dibilang lemah. Ini terlihat masih banyak ditemukan santri yang tidak membawa buku ketika waktu kosong atau ketika diluar jam pelajaran, juga tidak banyak santri yang memnbaca artikel ataupun koran yang terdapat di etalase pondok. Dalam lain hal juga terdapat santri yang membawa buku hanya ketika menjelang ujian, dengan alasan masih banyak kegiatan yang harus diikuti.
Melihat perihal diatas, maka perlu diteliti lebih lanjut tentang hal-hal yang menyebabkan budaya membaca semakin lemah sehingga dapat segera mungkin ditanggulangi secara maksimal.
Para pengasuh pondok modern gontor memulai usaha untuk membiasakn santri dalam membaca dengan mewajibkan para santrinya untuk membawa buku kapanpun dan dimanapun mereka berada. Juga, para pengasuh pondok juga akan memberikan hukuman bagi santri yang tidak membawa buku. Sehingga dengan demikian para santri akan terbiasa membawa buku dan akan membiasakan dirinya untuk membaca.
oleh karena itu betapa pentingnya membaca dalam kehidupan kita dan begitu pentingnya kebiasaan membaca.maka peneliti mencoba ingin melihat secara dekat kebiasaan para santri di lingkungan pondok modern gontor yang sudah memulai kebiasaan tersebut.untuk lebih fokus terhadap penelitian,maka kami persempit penelitian ini dengan tema:
Pola Pengembangan READING HABBIT Di KMI (Studi Kasus Di KMI GONTOR)

IV. Fokus Penelitian
Mengembangkan Kebiasaan Membaca dalam kehidupan sehari-hari sangatlah sulit jika tidak dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari Karena membaca itu dimulai dengan proses fisik, yakni mengenali kata-kata pada lembar cetakan, maka menjadi sesuatu yang penting mengefisienkan aspek fisik dalam membaca dan dalam memelihara sesuatu yang menjadikan kita dapat memahami bacaan dengan lebih mudah dan lebih cepat. Dalam kenyataannya, miskinnya kebiasaan secara fisik menjadi alasan utama mengapa beberapa siswa membaca lebih lambat dan lebih sedikit atau kurang memahami apa yang dibaca. Kurang baiknya kebiasaan secara fisik menyebabkannya membaca menjadi tugas yang sulit serta selanjutnya menumbuhkan rasa tidak suka pada bacaan yang semakin kuat.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini terfokus pada proses Pola Pengembangan Reading Habbit, baik proses pembinaannya maupun proses evaluasi serta penilainnya
V. Rumusan Masalah
Sedangkan masalah-masalah penelitian ini bisa dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana Pola Pengembangan Reading Habbit Di KMI Gontor?
2. Apayang dilakukan pengasuh dalam mengembangkan Reading Habbit Di KMI Gontor bagi para mahasiswanya?
VI. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1. Mengungkap tentang upaya KMI GONTOR dalam memgembangkan reading habbit bagi para santrinya
2. Menjelaskan usaha yang dilakukan oleh pihak pengasuh di KMI Gontor alam mengembangkan reading habbit bagi para santrinya?

VII. Manfaat Penelitian
Manfaat umum dari penelitian ini adalah mengungkap sejauh mana upaya KMI gontor dalam mengembangkan reading habbit bagi para santrinya
Sedangkan Manfaat khusus dari penelitian ini adalah adanya informasi yang menyangkut Pola Pengembangan Reading Habbit Di KMI GONTOR Dan dari informasi tersebut diharapkan muncul usaha usah yang dilakukan KMI gontor dalam upaya mengembangkan santri santrinya terhadap reading habbit. lebih lanjut, hasil dari penelitian ini bisa menjadi tambahan informasi bagi para pendidik khususnyabagi lembaga lembaga pendidikan yang menginginkan anak didiknya memiliki prestasi yang tinggi.disamping itu dapat pula membuka wacana tentang pola pengembangan reading habbit di lembaga lembaga pendidikan menengah dan atas. sehingga pada akhirnya dapat tercapainya tujuan pendidikan yang diharapkan, yang mampu membangun sebuah peradaban yang lebih maju
VIII. Landasan Teori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
Membaca adalah awal perintah Allah kepada Rasulullah Muhammad sebagaimana tertera dalam Al Qur’an surat Al Alaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Mungkin ayat ini sudah tidak asing lagi bagi kita,karena ayat ini merupakan ayat yang pertama diturunkan kepada nabi Muhammad.bila kita melihat pada asbabun nuzul ayat ini,maka disebutkan dalam berbagai hadis shahih,bahwa ayat ini turun ketika rasulullah mendatangi gua hira,yaitu untuk melaksanakan ibadah selama beberapa hari.hingga suatu hari di dalam gua beliau di kejutkan dengan kedatangan malaikat jibril yang datang kepada beliau membawa wahyu.malaikat itu berkata kepada beliau, "bacalah!"beliau menjawab,"saya tidak bisa membaca" dan ini dilakukan hingga berkalikali.setelah tiga kali baru nabi mengucapkamn apa yang di ajarkan oleh malaikat.maka jelas ayat ini pertama di turunkan kepada nabi Muhammad dan dapat di simpulkan bahwa ayat inilah yang merupakan awal dari diturunkannya ayat ayat al qur'an.dan merupakan rahmat Allah pertama yang di turunkan kepada hamba hambanya serta khitab pertama ditujukan kepada Rasulullah.
Adapun sisa surat ini Diturunkan setelah tersiarnya berita kerasulan nabi dan setelah mengajak kaum quraisy dan setelah sebagian dari mereka iman kepada Allah.namun,tidak sedikit dari mereka yang tidak beriman dan lari dari ajaran islam dan ingkar terhadap ajaran yang di bawa oleh rasulullah Muhammad .
Di bagian ayat pertama dari surat ini di jelaskan bahwa jadilah engkau sebagai orang yang bisa membaca berkat kekuasaan dan kehendak Allah yang telah menciptakanmu sebelum itu rasulullah tidak bisa membaca dan menulus namun setelah datang perintah Allah agar beliau membaca,sekalipun tidak bisa menulis.dan Allah menurunkan kitab kepada kepadanya yaitu untuk di baca. dengan demikian jelas bahwa adanya atau turunnya Al Qur;an tiada lain adalah karunia Allah yang telah menciptakan makhluknya agar bisa membaca. Perintah membaca yang di lakukan oleh maklaikat jibril kepada Rasulula dilakukan berulang ulang.tentu ini semua mengandung arti dan makna.Di tinjau dari berbagai segi membaca mengandung arti yang beragam.di antaranya:
Di tinjau secara filosofis
membaca tidak akan meresap kedalam jiwa bila dilakukan hanya sekali. Maka untuk menguatkan ingatan dan meresap alam jiwa maka perlu dilakukan secara berulang ulang dan bila telah dilakukan secara berulang ulang maka akan mudah mengingatnya dan disinilah betapa pentingnya membaca.dan tentu beralasan apa yang dilakukan oleh malaikat jibril bukan karna nabi bodoh,melainkan agar apa yang di ajarkan itu benar benar di resapi dan di hayati.karena yang akan di baca bukan hanya tulisan tulisan,melainkan segala apa yang ada di muka bumi ini
Ditinjau secara historis
membaca merupakan awal kegiatan yang dilakukan oleh manusia sebelum menulis. karena tulisan merupakan proses visualisasi dari konsep konsep baca sehingga orang dapat membacanya apa yang telah ditulis tersebut.bila kita melanjutkan ayat berikutnya ada gagasan bahwa salah satu perantara ilmu pengetahuan yaitu dengan membaca dan menulis dan dijelaskan bahwa alat untuk menulisnya yaitu Qalam.begitu sempurnanya ajaran dan petunjuk yang diberikan Allah kepada manusia sehingga dengan detail Allah memberi rincian supaya manusia berfikir dan berbuat dengan melalui ilmu pengetahuan.
Kalau kita melihat makna iqra sendiri, berasal dari kata kerja qara’a yang berarti “menghimpun”.apabila kita merangkai suatu kalimat dalam bahasa alqur’an qara’a qiraatan.arti kata ini menunjukan bahwa iqra diterjemahkan dengan “bacalah”dan tidak mengharuskan adanya suatu tek tertulis sebagai objek baca,tidak pula harus diucapkan sehingga didengar oleh orang lain karenanya dalam kamus dapat di temukan iqra memiliki kata beragam antara lain Iqra bukan hanya sekedar membaca, ,iqra juga memiliki makna memperhatikan,mengamati,menalar,menyelidiki dengan seksama segala kejadian alam baik yang berupa phenomena pribadi,social kemasyarakatan,maupun gejala gejala biologis sampai alam semesta oleh karenanya makna iqro jelas sangat luas dan tidak hanya mengamati,membaca atau mengamati hal yang tersurat tapi juga hal yang tersirat.namun ada pendapat yang mengatakan bahwa yang diprintahkan untuk di baca adalh ismi rabbika sehingga berarti “bacalah”atau”berdzikirlah”.pendapat ini mengandung bebrapa keberatan ,bukan hanya dari segi tata bahasa ,tapi juga dari segi jawaban nabi ketika beliau menjawab “saya tidak bisa membaca”.seandainya perintah yangdi maksud adalah perintah berdzikir tentu beliau tidak menjawab tidak bisa karena hal ini biasa dilakukan oleh nabi jauh sebelum sebelumnya .setidaknya dengan membaca dapat bermanfaat diantaranya
• membaca merupakan syarat utama dalam membangun peradaban
• membaca merupakan syarat pertama dan utama bagi keberhasilan manusia
• membaca berarti bacalah,telitilah,hayti,dalami dan perhatikan alam sekitar,tanda tanda zaman diri sendiri baik yang tersirat maupun yang tersurat.
• membaca juga sebagai gerbang awal dalm mengembangkan ilmu penetahuan dan teknologi
• membaca mengajak manusia berfikir dan berusah serta peka terhadap masalah masalah di sekitar kita

IX. Metodologi Penelitian
Metode penelitian merupakan upaya yang sistematis dalam membantu setiap orang yang berusaha untuk mendapatkan pengetahuan dengan cara yang benar. Jadi metode penelitian berisi tentang prosedur dan teknik penelitian .
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan daripada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisa induktif, dan makna merupakan hal yang esensial.
Ada 6 (enam) enam macam metodologi penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu etnografi, studi kasus, teori grounded, penelitian interaktif, penelitian ekologikal dan penelitian masa depan.
Dan dalam hal ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu suatu deskripsi intensif dan analisis fenomena tertentu atau satuan sosial seperti individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Studi kasus dapat digunakan secara tepat dalam banyak bidang. Disamping itu merupakan penyelidikan secara rinci satu setting, satu subyek tunggal, satu kumpulan dokumen atau satu kejadian tertentu.
B. Kehadiran Peneliti
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu, dalam penelitian ini, peneliti betindak sebagai instrumen kunci, partisipan penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain sebagai penunjang.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di KMI pondok modern gontor yang berada di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo.
Program pendidikan di KMI (Kuliyatul Mu’alimin Al Islamiyah) Gontor adalah pendidikan setara dengan SMP dan SMA.bedanya KMI memakai sistem pendidikan pondok pesantren, dimasa para siswa/santri wajib tinggal di dalam asrama dengan mempertahankan suasana dan jiwa kehidupan pesantren. Proses pendidikan berlangsung selama 24 jam, sehingga ”Segala yang dilihat, didengar dan diperhatikan santri semuanya memiliki nilai pendidikan
D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lainnya. Dengan demikian sumber data dalam penelitian ini adalah: kata-kata dan tindakan sebagai sumber data utama, sedangkan sumber data tertulis, foto dan statistik, adalah sebagai sumber data tambahan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif fenomena dapat dimengerti maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara mendalam dan diobservasi pada latar, dimana fenomena tersebut berlangsung dan disamping itu untuk melengkapi data, diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan yang ditulis oleh atau tentang subyek).
F. Analisis Data
Teknik analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles & Huberman dan Spradley. Miles dan Huberman, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas, dan datanya sampai jenuh. Aktifitas dalam analisis data, meliputi data reduction, data display dan conclusion. Langkah-langkah analisis ditunjukkan pada gambar 4 berikut:


Pengumpulan Data




Penyajian
Data



Reduksi
Data




Kesimpulan-kesimpulan: Penarikan/verivikasi

Selanjutnya menurut Spradley teknik analisis data disesuaikan dengan tahapan dalam penelitian. Pada tahap penjelajahan dengan teknik pengumpulan data grand tour question, analisis data dilakukan dengan analisis domain. Pada tahap menentukan fokus analisis data dilakukan dengan analisis taksonomi. Pada tahap selection, analisis data dilakukan dengan analisis komponensial. Selanjutnya untuk sampai menghasilkan judul dilakukan dengan analisis tema.
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (reliabilitas), Derajat kepercayaan keabsahan data (kredebilitas data) dapat diadakan pengecekan dengan teknik (1) pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari. Ketekunan pengamatan ini dilaksanakan peneliti dengan cara : (a) mengadakan pengamatan dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol yang ada hubungannya dengan pola pengembangan reading habbit di KMI (b) menelaahnya secara rinci sampai pada suatu titik, sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh faktor yang ditelaah sudah difahami dengan cara yang biasa.
Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan: sumber, metode, penyidik, dan teori. Dalam penelitian ini, dalam hal ini digunakan teknik triangulasi dengan sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai peneliti dengan jalan: (a) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, (b) membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (c) membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, (d) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, (c) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
H. Tahapan-tahapan Penelitian
Tahap-tahap penelitian dalam penelitian ini ada tiga tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir dari penelitian yaitu tahap penulisan laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah: (1) Tahap pra lapangan, yang meliputi : menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan yang menyangkut persoalan etika penelitian; _____________(2) Tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi : memahami latar penelitian dan persiapan diri, memasuki lapangan dan berperanserta sambil mengumpulkan data; ____________(3) Tahap analisis data, yang meliputi : analisis selama dan setelah pengumpulan data; ________(4) Tahap penulisan hasil laporan penelitian.__________________
X. Sistematika Pembahasan
Pada penelitian ini penulis membagi dalam beberapa bab sebagai berikut:
BAB I: Pendahuluan (judul penelitian, latar belakang, fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan pembahasan, manfaat penelitian, landasan teori dan telaah hasil penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika pembahasan, daftar isi sementara dan daftar rujukan sementara)
BAB II: Pandangan umum berisi tentang pengembangan reading habbit pengertian, serta proses pengembangannya
BAB III: Berisi tentang hasil wawancara dan observasi di lingkungan tempat penelitian serta data-data yang terkumpul dan penjabarannya
BAB IV: Kesimpulan dan Saran, berisi tentang hasil penelitian atau kesimpulan utuh dari penelitian dilapangan, interpretasi penulis berdasarkan pengetahuan yang dimilki maupun dari data-data yang telah terkumpul baik dari hasil penelitian maupun yang diperoleh dari literatur-literatur sebelumnya yang sesuai dengan penelitian.
XI. Daftar Isi Sementara
POLA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AQLIYAH, JISMIYAH DAN KHULUQIYAH DI PERGURUAN TINGGI (studi kasus di ISID Siman)
Outline :
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Landasan Teori dan Telaah Hasil Penelitian Terdahulu
G. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
b. Kehadiran Peneliti
c. Lokasi Penelitian
d. Sumber Data
e. Teknik Pengumpulan Data
f. Analisis Data
H. Pengecekan Keabsahan Temuan
I. Tahapan-tahapan Penelitian
J. Sistematika Pembahasan
K. Daftar Isi Sementara
L. Daftar Rujukan Sementara
BAB III :
A. Profil Gontor
1. Sejarah KMI Gontor
2. Letak Geografis KMI Gontor
3. Keadaan guru/pengasuh KMI Gontor
B. Analisis Data
1. Pola Pengembangan reading habbit
a. Tujuan nya
b. Proses nya
c. Evaluasi nya
BAB IV: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

Bagian Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar